Posted by ZUARDI ZAIN Rabu, 25 November 2009 0 komentar
UMRAH SEMBARI WISATA (2)
Oleh : Zuardi Zain

Al-Azhar Univesity
Al-azhar universisity adalah universitas tertua didunia,cikal bakal berdiri universitas ini berawal dari sebuah mesjid yang kemudian dari kegiatan belajar dimasjid berkembang terus menerus sehingga menjadi sebuah universitas.Memang masjid adalah sebuah lembaga umat yyang fungsinya telah diletakkan dasar-dasarnya oleh Muhammad Rasulullah SAW.Tidak hanya sebagai tempat ibadah mahdhah saja tetapi,juga sebagai pusat pengembangan kegiatan untuk kesejahteraan umat.
Sekarang pada zaman moderen ini universitas al-azhar telah memiliki semua fakulatas sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan moderen.Kampus al-azhar dibagi kepada dua ;kampus umum diNashr City dan kampus keagamaan di Husein.Untuk fakultas-fakultas kegamaan al-azhar university sama sekali tidak memungut bayaran,malah memberikan besiswa kepada mahsiswa-mahsiswanya.Antara kampus putera dan puteri tidak bercampur tetapi terpisah,sehingga para masiswa dan para mahsiswinya tidak akan terlihat berhubungan bebas dan bersantai dikampus seperti yang kita saksikan kampus-kampus perguruan tinggi diIndonesia juga diaceh yang nota bene memberlakukan syariat islam.
Ruang belajar dikampus al-azhar hanya tempat belajar formal saja,sedangkan mahasiswanya lebih banyak menimba ilmu dalam kesempatan non formal.Namun demukian untuk penilaian prestasi keilmuan di8berlakukan aturan yang super ketat sehingga,kualitas lulusan al-azhar sampai dengan saat ini tidak diragukan oleh kalangan dunia ilmu pengetahuan.Untuk dapat mengikuti ujian kenaikan tingkat (karena sistem konfensional) namanya kenaikan tingkat maka, kepada setiap mahsiswa yang akan mengikuti ujian tersebut terlebih dahulu diwajibkan menyetorkan hafalan ayat-ayat al-qur’an yang telah dihafalnya minimal dua juz untuk setiap kenaikan tingkat,hal ini juga jumlahnya berfariasi sesuai dengan jurusan yang diambilnya atau fakultas yang dimana simahsiswa belajar.Setelah hafalan-hafalan ayat al-qur’an tersebut telah dapat diterima maka barulah simasiswa berhak mengikuti ujian kenaikan tingkat.Oleh karena demikian kualitas kelulusan dari simahsiswa boleh dijamin benar-benar hasil prestasinya.Apabila dalam ujian ada mahsiswa yang mencontek atau dibantu temannya ketahuan oleh pengawas maka sanksinya diskor selama dua tahun.Umumnya belajar difakultas keagamaan lebih banyak menghandalkan hafalan.
Mahsiswa terbanyak sekaramg ini di al-azhar university,Malaysia dengan 7.000 orang,disusul oleh Indonesia dengan 4.000 orang dan disusul oleh Thailand.Mahasiswa Malaysia oleh negara mereka dibangunkan sebuah kampus asrama yang cukup luas sementara pemerintah Indonesia masih belum punya perhatian terhadap fasilitas mahsiswa Indonesia yang belajar di al-azhar ini walaupun jumlah mereka cukup signifikan.Walaupun demikian anak-anak Indonesia alumni al-azhar tersebar dari sabang sampai merauke yang mengabdi untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan bangsa ini.Anak-anak aceh yang sekarang sedang belajar di al-azhar lebih dari 400 orang.Info dari beberapa masisawa yang belajar dial-azhar mengatakan bahwa pada waktu duta besar Indonesia untuk mesir dijabat oleh seorang putera aceh yang sangat comit dengan agama dan ilmu pengetahuan yaitu bp Bakhtiar Ali maka masiswa indonesia sangat banyak mendapat perhatian beliau sehingg berbagai macam kendala dan keluhan selalu beliau berikan pemecahannya atau jalan keluar yang dari masalah yang dihadapi para mahasiswa.Teristimewa lagi anak-anak aceh sering mendapatkan tambahan gizi dari sang duta besar.Disamping itu orang-orang kaya dicairo juga sangat besar perhatian terhadap para mahasiswa asing yang menuntut ilmu dinegeri para nabi-nabi ini,apalagi dibulan ramadhan sering para mahsiswa diundang berbuka puasa dan pada waktu mau pulang merek diberikan uang dalam amplop yang jumlahnya berpariasi tapi,minimal perorang akan mendapat tiga ratu pound mesir senilai 500 ribu rupiah.Sementara itu setiap mesjid juga menyediakan aneka makanan untuk para shaimin terutama para mahasiswa asing yang berdekatan tinggal dengan mesjid tersebut,malah tidak saja untuk berbuka puasa tetapi juga untuk makan sahur.

Tiga Mesjid Berdampingan
Ada yang sangat unik dari tiga mesjid kaum sufi ini yaitu;lokasinya berdampingan hanya,dipisahkan dengan pagar-pagar besi saja.Ketiga-tiga mesjid ini setiap harinya melaksanakan shalat berjama’ah lima waktu,sedangkan dihari jum’at juga sama-sama menyelenggarakan shalat jum’at,ketiga-tiga mesjid ini juga sama-sama penuh dikunjungi para jam’ahnya,mereka tidak memfungsikan alat pengeras suara bagian luar tapi hanya memfungsikan loudspeaker untuk dalam ruang mesjid saja.Antara satu mesjid dengan mesjid lainnya tidak terjadi konflik baik antar pengurus maupun antar jama’ah,mereka hidup rukun akrab dengan silaturrahim yang mendalam.Bayangkan,didaerah kita Prov.NAD terutama dikampung-kampung atau pedesaan mesjid umumnya boleh satu buah saja,kalau ada yang ingin mendirikan mesjid lain tunggu dulu,walaupun didaerah perkotaan,tiga atau empat mesjid dalam sebuah gampong atau juga kelurahan,tidak menjadi permasalahan lagi.
Pada waktu kami mencari tahu apa penyebab sehingga terjadi tiga buah mesjid berdampingan hanya dengan berbatas pagar saja? ternyata disebabkan karena perbedaan mazhab yang mereka perpegangi sehingga, pemimpin atau imam juga guru mereka masing-masing mendirikan mesjidnya.Tetapi baik para imam atau pemimpin mereka demikian pula jama’ah mereka,tidak saling menyalahkan mazhab atau ajaran mazhab masing-masing,begitu juga tidak ada yang merasa mazhab mereka yang paling benar dan tidak ada yang memaksakan yang mereka pegangi kepada mazhab kelompok lainnya yang berbeda mazhab.
Pada dasarnya perbedaan pendapat para imam mazhab berada dalam hal cabang-cabang atau furu’iyah,tidak ada perbedaan pendapat imam mazhab yang memasuki wilayah prinsip atau pokok.Barangkali kaum muslimin di nusantara umumnya dan di aceh yang telah berazam menerapkan syari’at islam perlu memberikan contoh kepada daerah-daerah lain bahwa perbedaan mazhab atau organisasi keagamaan dapat hidup rukun damai berdampingan dalam sebuah desa,sebuah kota dan dalam wilayah provinsi NAD.Jangan sampai karena perbedaan – perbedaan yang memang sudah ada sejak zaman berdiri mazhab-mazhab,berakibat merusak silaturrahim,persatuan dan kesatuan umat yang dinyatakan Allah bahwa umat islam adalah ummatan wahidah.
Perbedaan pendapat atau perbedaan mazhab yang diyakini dalam beribadah atau beramal saleh yang pada zaman dahulu pernah dijadikan alat oleh Snouch Hougronye dari belanda untuk memecah belah rakyat aceh tidak boleh terulang lagi.Apabila terulang lagi maka yang rugi adalah kita semua,untuk itu diharapkan sangat bagaimana peran para ulama dan pemimpin kita untuk memenej dengan baik perbedaan-perbedaan ini sehingga tidak menjadi konflik yang dipertentangkan tapi,dapat dijadikan suatu kekuatan modal sosial bagi meningkatkan martabat dan harga diri kaum muslimin,kiranya keragaman dalam pengamalan ajaran agama ini dijadikan sebagiai alat untuk berfastabiqul khairat berlomba-lomba berbuat kebaikan mencari redha Allah Rabbul ‘Izzatty.Didunia kita gapai kebahagian dengan menta’ati ajaran islam dan insyaallah diakhirat kita juga akan berbahagia pula karena keta’atan beragama itu.

I’adah zhuhur dan Khutbah ulang
Sehubungan dengan bagaimana damainya umat islam di mesir itu alangkah indahnya bila di negeri kita juga dapat berlangsung hal yang sama tanpa harus menekankan atau malah memaksakan sebuah keseragaman sebaimana juga berlangsung di dua mesjid Haramain yaitu mesjid nabawi di madinah dan mesjid haram di mekkah.Kami teringat pengalaman sebagai seorang muballigh,disebuah mesjid di Banda Aceh kami diundang sebagai khatib yang kebetulan kami sudah sangat lama tidak pernah menjadi khatib lagi dimesjid tersebut.Menunggu masuk waktu maka kami diberi tahu oleh seorang wakil imam di mesjid tersebut dia mengatakan “bahwa disini (mesjid tsb), sesudah shalat jum’at dilaksanakan shalat I’adah zuhur (shalat zuhur)” kemudian kami bertanya apakah semua harus mengikuti i’adah zuhur itu? dia menjawab kalau tgk (yang dimaksudnya kami) tidak ikut boleh tapi,setelah shalat jum’at selesai tgk harus pindah duduk ke ruang imam,hal ini kami patuhi setelah shalat jum’at kamipun pindah tempat ke ruang imam,disanalah kami berzikir membaca Subhanallah 33 kali,Alhamdulillah 33 kali dan Allahu Akbar 33 kali dan juga shalat sunat.
Tapi apa yang terjadi sesudah itu beberapa bulan kemudian kami diberitahu oleh seorang jama’ah mesjid tersebut bahwa kami telah dicoret dari daftar khatib untuk jadwal tahun berikutnya.Orang tersebut memberitahu penyebanya karena kami pada waktu bertugas menjadi khatib sesuai jadwal sebelumnya,tidak ikut i’adah zuhur sesudah shalat jum’at,secara spontan kami berucap alhamdulillah. Kenapa? karena,kami tidak punya ilmu untuk mengamalkan shalat zuhur sesudah shalat jum’at.
Ada lagi dilain mesjid masih dalam kota Banda Aceh kami juga sebagai khatib yang cukup lama telah mengisi jadwal khatibnya,ini belum lagi kejadiannya sebelum masuk waktu seorang pengurus (kepengurusan yang baru) membisikan kepada kami supaya nanti khutbahnya diulang (maksudnya sebelum duduk antara dua khutbah supaya membaca rukun khutbah lagi) katanya ini permintaan jam’ah, kami terkejut kapan pula berubah cara berkhutbah dimesjid ini dan apa cara-cara khutbah boleh diubah atas permintaan jama’ah ? tapi,ini tidak kami ucapkan hanya dalam hati saja.
Kemudian kami tanggapi permintaan untuk khutbah ulang,bahwa kami belum pernah melaksankannya disebabkan kami belum punya ilmu untuk cara khutbah yang demikian,oleh karena itu kami katakan silahkan khatib pengganti untuk menyampaikan khutbah biarlah kami sebagai jama’ah pendengar.Sebentar kata pengurus tadi,rupanya dia kompromikan pernyataan kami yang tidak bersedia mengulang khutbah dan merelakan khatib pengganti untuk berkhutbah.Setelah dimusyawarahkan mereka berkesimpulan untuk tetap mempersilahkan kami tetap menyampaikan khutbah “tanpa diulang yaitu seperti biasanya”.Setelah selesai shalat jum’at sebelum kami meninggalkan mesjid tersebut,kami mohon ma’af kepada pengurus yang tadi membisikkan supaya khutbah diulang,dan kami nyatakan bahwa kalau menyusun jadwal khatib tahun depan apabila khutbahnya harus diulang mohon kami tidak dimasukkan lagi.
Kembali kita kemesir,ternyata dimesir banyak lokasi mesjid yang berdampingan dan kesehariannya berlangsung dengan khusyu’ dan penuh kedamaian serta silaturrahim yang mereka utamakan.Barangkali banyak orang yang keliru berfikir didaerah kita,mereka itu mengutamakan yang sunat atau furu’ tapi melanggar yang pokok atau wajib,bukankah menjaga dan menghubungkan silaturrahim adalah wajib dan berpecah belah merusak persatuan dan kesatuan adalah dilarang keras oleh Allah SWT dengan firman-firmannya?.

Alexanderia/Iskandariyah
Iskandariyah adalah sebuah propinsi dari Republik Egypt,berbatas dengan wilayah negara Sudan dan paling dekat dengan Eropah,pernah sebagai ibu kota Mesir atau Egypt masa Yunani/Romawi pada abad keempat sampai dengan abad ketujuh.Jumlah penduduk Iskandariyah sekarang ini empat juta lebih.
Dikota Iskandariyah ini terdapat sebuah jembatan yang terkenal dengan nama Stanley,dibangun pada tahun 1892 bersamaan dengan itu dibangun pula istana Salam Lex yang terletak dibagian atas bukit,ini terjadi pada masa pemerintahan rajanya bernama Helmi Abbas.Istana ini untuk para isteri raja,yang konon kabarnya jumlah isterinya sama dengan jumlah bilangan hari dalam satu tahun yaitu 365 orang.Sekarang dalam komplek istana ini dibangun hotel dengan nama Haram Lex menghadap kelaut tengah untuk menampung para wisatawan yang hendak menginap dengan menikmati pemandangan indah pantai laut tengah baik diwaktu siang maupun diwaktu malam yang cukup menawan.
Sayang para pengunjung tidak dibenarkan untuk masuk kekomplek istana ini,walaupun demikian orang-orang yang senang menonton film pasti pernah melihat gambar istana ini yang djadikan latar pembuatan film ayat-ayat cinta.Pengambilan gambarnya tentu diluar pagar istana,sebagaimana kami juga hanya dapat mengambil gambar dari luar pagarnya saja.Didaerah pantai laut tengah ini juga terdapat bangunan yang juga cukup terkenal yaitu;Cleopatra,walaupun sekarang ini bangunan aslinya sudah tidak terlihat lagi.
Disamping itu juga didaerah menjelang pinggir pantai laut tengah terdapat pula warung-warung tempat para pecandu “Syisya” memenuhi keinginan mereka untuk menghisap dengan sepuas-puasnya diwaktu malam hari.Yang disebut dengan syisya yaitu;sebuah tabung yang diisi dengan bara api dan diatas bara api ini dibubuhi bahan-bahan tertentu,kemudian dari tabung ini dihubungkan slang dan pada ujung slang disambungkan pipa untuk tempat menyedot asap yang ada dalam tabung,rasa asap tersebut beraneka ragam tapi,umumnya yang sangat digemari adalah rasa buah terutama apel.

Museum Tahrir
Mesir sebagai negeri yang sudah berumur 6.000 tahun lebih,digelari dengan berbagai sebutan atau nama antara lain;Ummu Al-dunya,Negeri para nabi,negeri pusat ilmu pengetahuan pertama didunia dengan Universitas tertua didunia yaitu Al-Azhar University,Negeri Raja-raja,Negeri Fir’un,Negeri Piramid,Negeri pusat sejarah dan budaya, dll.Oleh karena demikian dikota Cairo sebagai ibukota mesir kita akan dapat melihat berbagai bukti sejarah pada sebuah museum besar yang terletak ditengah kota.
Museum ini bernama “Museum Tahrir” didalamnya berisikan beraneka ragam peninggalan budaya dan mummy Fir’un (Ramses) yang jumlahnya sebanyak sebelas buah.Karena banyaknya pengunjung museum ini,sehingga pemasukan yang terkumpul setiap harinya mencapai 15.000 ribu US dolar.Apabila dirupiahkan dengan kurs perdolar Rp.9.500,- X 15.000 = Rp.142.500.000,- (seratus empat puluh dua juta lima ratus ribu rupiah).Untuk masuk kelokasi museum kepada para pengunjung dikenakan bea masuk 50 pound mesir X Rp.1.700,- = Rp.85.000,- (delapan puluh lima ribu rupiah).Sedangkan untuk masuk keruangan tempat mummy fir’un para pengunjung harus merogoh kantong lagi dengan bayaran sebanyak 100 pound mesir X Rp.1.700,- = Rp.170.000,- (seratus tujuh puluh ribu rupiah).Jadi totalnya;Rp.85.000,- ditambah Rp.170.000,- = Rp.255.000,- (dua ratus lima puluh lima ribu rupiah).
Dengan bayaran sejumlah itu jangan dikira kita mendapat kebebasan untuk merekam pandangan mata,kita tidak dibenarkan untuk mengambil foto atau menggunakan handycam untuk mengabadikan apa yang kita lihat sebagai kenang-kenangan.Kita boleh merekam dengan tustel atau handycam diluar gedung museum maksudnya dalam pekarangan museum.Hal inipun kalau tidak hati-hati dalam merekam maka,akan berurusan dengan polisi yang bertugas disekeliling pagar museum.Hal ini dialami oleh seorang rombongan kami yang menggunakan handycam mengabadikan apa yang terlihat dilingkungan pekarangan museum,dia didatangi oleh seorang polisi yang bertugas dan langsung membawanya kekantor sekretariat museum bersama kamera handnya.Sesampai dikantor tersebut sdr kita ini disuruh memutar hasil rekamannya ternyata,ada sosok polisi yang terekam.Inilah yang menjadi masalah dan sdr kita ini disuruh menghapusnya,kebetulan sdr kita ini belum belajar bagaimana menghapus rekaman dari handycamnya,polisi tersebut marah-marah dan sdr kita ini tidak mengerti apa yang diucapkan polisi itu dalam bahasa arab.Akhirnya kami minta seorang anggota rombongan kami yang mahir tentang handycam untuk menghapusnya,dengan demikian persoalannya menjadi selesai,hanale masalah.
Kejadian tersebut menimbulkan tanda tanya dikalangan kami,apakah karena kita orang Indonesia? sehingga begitu besar kecurigaan polisi mesir ini,bukankah karena ulah orang-orang Indonesia yang melakukan teror sehingga, diluar negeri orang kita banyak yang dicurigai? Pemeriksaan ketat juga terjadi terhadap orang-orang Indonesia oleh para petugas imigrasi,hal ini dialami oleh rombongan kami setiap berhadapan dengan petugas imigrasi sejak di Kuala Lumpur,Mesir dan tidak terkecuali oleh petugas imigrasi Arab Saudi.Sampai-sampai ikat pinggang dan alas kakipun harus dibuka melewati pemeriksaan X Rey masuk bandara.
Karena demikian banyaknya benda-benda peninggalan sejarah dan budaya yang dipelihara dan terawat dengan baik didalam museum ini,bila kita ingin mengamati setiap benda minimal satu menit saja dan setiap harinya ada kesempatan delapan jam maka,kita memerlukan waktu lebih kurang 82.800 menit atau setara dengan enam bulan secara terus menerus tiap hari kita berada di museum,hal ini diterangkan oleh pemandu yang ada dalam museum dan ini telah dibuktikan oleh peneliti,tegas pemandu yang menjelaskan kepada kami.
Benda-benda yang ada dalam museum tersebut,merupakan peninggalan-peninggalan masa lalu berupa alat-alat pertanian,alat-alat industri seperti alat pembuatan kertas pertama didunia;kertas ini disebut dengan papyrus,alat-alat yang dipergunakan untuk pengurusan jenazah seperti;keranda dengan berbagai model,tandu-tandu pembawa jenazah,alat-alat tempat menyemayamkan jenazah sebelum dikuburkan,kendaraan-kendaraan jenazah,berbagai macam bentuk pakaian dan modelnya,ada juga aneka ragam peninggalan yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,berbagai peralatan angkatan perang dan keamanan dan sungguh banyak sekali untuk disebutkan satu persatu.
Ukuran jasad fir’un yang dimummy sebagaimana ukuran tubuh orang-orang mesir sekarang ada yang tinggi atau panjang dan ada pula yang terbilang pendek. Semuanya diletakkan dalam kaca,keadaannya ada yang masih terbungkus rapi dan ada pula yang sudah terlihat bagian-bagian tubuh tertentu,bentuk kulitnya seperti daging-daging kering yang tersengat kena terik matahari,sehingga seolah-olah seperti kulit orang tua yang sudah keriput,warnanya kehitam-hitaman.Walaupun demikian jasad-jasad yang sudah tidak berdaya ini masih terus memeberikan devisa bagi negara mesir,sebagai hasil mempertontonkan jasad-jasad yang sudah diawetkan tersebut.
Khusus fir’un yang berkuasa pada masa nabi Musa As. Yaitu Ramses II memang telah difirmankan oleh Allah SWT bahwa jasadnya yang tenggelam dilaut pada waktu dia dan tentaranya mengejar nabi Musa As. dan pengikutnya,bahwa jasadnya terdampar dipinggir pantai dan kemudian sebagai ayat-ayat tanda kebesaran Allah akan dapat disaksikan oleh umat yang kemudian.
Menyaksikan mummy fir’un ini terbayanglah bagi kita,bagaimana kediktatorannya dalam menjalankan pemerintahan,dengan kekejaman-kekejaman yang kadang-kadang diluar perikemanusiaan sebagai contoh bagaimana tukang sisirnya dengan anak-anak tukang sisirnya dimasukkan kedalam minyak atau airpanas yang sedang mendidih kerena,sudah membangkang dari menuhankan fir’un.Begitu sombongnya fir’un sampai-sampai menyatakan dirinya sebagai tuhan dengan memelihara tukang-tukang sihir sedemikian banyak yang mengelilingi tahta kerajaannya.
Kemajuan teknologi pada masa fir’un juga banyak dapat terlihat dalam museum tahrir ini.Barangkali yang termasuk luar biasa bukti kemajuan teknologi dimasa fir’un tersebut adalah bangunan-bangunan pyramid yang dianggap oleh orang-orang barat sebagai salah satu keajaiban dunia.Memang mengagumkan bangunan pyramid tersebut yang berbentuk segi tiga sama sisi dengan tinggi hampir seratus meter,semua bahannya terdiri dari batu-batu besar dengan ukuran-ukuran tertentu dan beratnyapun berbeda-beda,menurut informasi yang kami peroleh bahwa batu-batu bangunan pyramid yang ada dibagian bawahnya rata-rata satu buah timbangannya mencapai setengah ton.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul:
Ditulis oleh ZUARDI ZAIN
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://zuardizainsakinah.blogspot.com/2009/11/umrah-sembari-wisata-2-oleh-zuardi-zain_21.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar