MEMPERBAHARUI SEMANGAT BERQURBAN

Posted by ZUARDI ZAIN Kamis, 26 November 2009 1 komentar
Khutbah 'Idul Adha di Mesjid Taqwa Muhammadiyah Banda Aceh 1430 H / 27 November 2009

MEMPERBAHARUI SEMANGAT BERQURBAN
______________________________________________
Oleh : Zuardi Zain

Firman Allah
Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (1) Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah (2) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (dari rahmat Allah) (3).Q.S.108.Al-Kautsar:1-3
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil Hamd

Dalam surah ke 108.Al-Kautsar ini Allah memperingatkan kepada orang –orang yang beriman bahwa Allah telah memberikan nikmat yang banyak.Kita harus menyadari bahwa nikmat yang telah kita terima sungguh teramat banyak sehingga apabila kita ingin menghitung nikmat –nikmat tersebut niscaya kita tidak akan mampu untuk menghitung berapa banyak jumlahnya.Untuk itu semua kita hanya dituntut untuk bersyukur atas segala rahmat dan nikmat yang telah demikian banyak kita terima.Salah satu cara mensyukuri nikmat dan rahmat tersebut ialah dengan shalat dan berkurban.Oleh karena itu pulalah pada hari nahar 10 Zul Hijjah ini kita melaksanakan shalat ‘idul adha.
Hari yang paling mulia dan dirayakan dengan syi’ar yang semarak secara besar-besaran dalam islam dan merupakan hari raya terbesar bagi umat islam yaitu “ ‘IDUL ADHA‘ artinya kembali menyembelih maksudnya menyembelih hewan kurban.. Dia juga dikenal dengan ‘IDUL QURBAN’ yaitu kembali berkurban lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Hari raya ini disunnahkan kepada orang-orang yang beriman dari umatnya oleh nabi Muhammad Rasulullah SAW. dengan melakukan amalan-amalan utama yaitu: pertama menunaikan ibadah haji dan umrah bagi yang istitha’ah,melaksanakan shalat ‘idul adha,menyembelih hhewn qurban, mengumandangkan takbir

Pertama : Pergi menunaikan ibadah haji dan umrah, bagi kaum muslimin yang diberikan kemampuan istitha’ah oleh Allah untuk menunaikannya, dan ini cukup dilakukan sekali seumur hidup.Diawali dengan melaksanakan ibadah umrah dan dilanjutkan dengan ibadah haji. Setelah kemaren mereka melakasanakan wuquf di Arafah maka,selanjutnya dari arafah menuju mina untuk melaksanakan pelemparan jamarah aqabah saja pada hari nahar atau 10 Zul Hijjah di Mina.Kemudian pada tanggal 11 dan 12 Zul Hijjah akan melempar tiga jamrah yaitu; jamrah ula,wustha dan aqabah bagi mereka yang mengambil nafar awal.Sedangkan bagi mereka yang mengambil nafar tsani akan melempar jamrah ula,wustha dan aqabah pada tanggal 11,12 dan 13 Zul Hijjah.Selanjutnya mereka akan menyenmpurnakan pelakasanaan ibadah haji dengan thawaf ifadah yang dilengkapi dengan sa’i kemudian sebelum kembali kekampung halaman masing-masing mereka melakukan thawaf wada’.

Kedua : Melaksanakan shalat ‘Idul Adha dua raka’at kemudian dilanjutkan dengan khutbah..Dilakasanakan dilapangan kecuali, apabila tidak mungkin melakukannya dilapangan maka dilaksanakan dimasjid.Shalatnya sebelum membaca surah al-fatihah pada raka’at pertama, diawali dengan takbir tujuh kali dan pada raka’at kedua sebelum membaca surah al-fatihah diawaali dengan takbir lima kali.Oleh karena itu pula kita disuruh untuk bertakbir dan bertahmid sebanyak-banyaknya. Bagi perempuan yang berhalangan maka kepada mereka disuruh datang ketempat shalat untuk mendengarkan khutbah.

Allahhu Akbar Allahu Akbar Allah Akbar Walillahil hamd

Ketiga : Menyembelih hewan qurban bagi yang diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Untuk pelaksanaannya dibolehkan kita menyembelih dalam kesempatan selama empat hari yaitu hari tanggal : 10,11,12, dan 13 Zul Hijjah.
\ Menyembelih hewan qurban merupakan kelanjutan dari sunnah nabiyullahAdam a.s dan sunnah nabiyullah Ibrahim a.s.Kepada nabiyullah Ibrahim a.s. yang qissahnya diabadikan Allah dalam surah 37. Ash-shaffat ayat 101 -109 .Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan berupa (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji atau hari ra idul adha.
Kepada nabiyullah Ibrahim a.s semula diperintahkan melalui rukyah atau mimpinya untuk menyembelih Ismaa’il anak yang sudah lama dinantikan kelahirannya tetapi kemudian karena mentaati perintah Allah maka anak itu harus disembelih,dan harus diikhlaskan walaupun dia sangat dicintai.Namun kemudian karena kesabaran dan ketaatan nabi Ibrahim dan Ismail maka Ismail diganti oleh Allah dengan(kambing)yang besar.
Sehubungan dengan ibadah qurban ini Muhammad Rasulullah SAW. mengaskan dengan sabda beliau artinya : Siapa – siapa yang mempunyai kemampuan,namun dia tidak mau berkurban,maka janganlah mendekat ketempat kami melkasanakan shalat.H.R. Ahmad danIbnu Majjah.
Ini merupakan ketegasan Muhammad Rasulullh SAW. yang diberlakukan kepada umatnya yang punya kemapuan untuk menyembelih hewan qurban setiap tahunnya bukan sekali seumur hidup.Karena bukankah kita melaksanakan shalat ‘idul adha juga setiap tahun maka,menyembelih hewan qurban bagi orang-orang beriman yang diberikan kelapangan oleh Allah juga dilakukan setiap tahun.
Selanjutnya Muhammad Rasulullah SAW. dari Barra bin Azib r.a ia berkata Rsulullah SAW bersabda artinya :”sesungguhnya yang pertma kita mulai pada hari ini adalah kita shalat kemudian menyembelih.”H.R.Muslim no.1961.
Maksud hadis ini menyatakan bahwa sesudah shalat ‘idul adha yang kita lakukan terutama bagi orang yang mampu adalah menyembelih.
Waktu untuk menyembelih diberikan kesempatan selama empat hari yaitu : tanggal,10,11,12, dan 13 Zul Hijjah.Kesempatan waktu menyembelih yang sampai dengan empat hari ini juga mengisyaratkan bahwa demikian banyaknya hewan qurban yang harus disembelih,tentu hal ini apabila semua orang beriman yang mampu menyembelih mentati apa yang ditegaskan oleh Muhammad Rasulullah. sehingga diberikan tenggang waktu pelaksanaannya selama empat hari.
Yang menjadi pertanyaan sekarang siapa yang mengukur mampu atau tidak mampunya seseorang untuk menyembelih hewan qurban tersebut jawabannya adalah, yang mengetahui mampu atau tidak mampunya seseorang untuk berkurban itu adalah Allah dan orang yang bersangkuatan.Apabila orang yang bersangkutan menurut Allah adalah mampu tetapi dia tidak menyembelih maka orang tersebut telah dusta berbohong kepada Allah atau telah dusta dan membohongi Allah,na’uzubillahi min zalik.
Jadi hendaklah kita berhati-hati benar dalam menetapkan atau mengabil keputusan tentang mampu atau tidaknya kita untuk menyembelih atau berkurban.Hal ini harus ditanyakan benar kepada iman masig-masing dan kenyataan kehidupan berupa rahmat dan nikmat yang telah demikian banyak kita terima.Karena menyembelih hewan qurban merupakan pertanda syukur atas nikmat dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT tersebut. Nabi Ibrahim a.s.disuruh menyembelih anaknya Isamail dengan ketaatan dan kesabaran ternyata mampu melaksanakan perintah Allah, mengapa orang-orang beriman hanya menyembelih atau berkurban berupa hewan terlalu banyak yang menghindar dari ketaatan dan kesabaran, sehingga setiap tahunnya jumlah hewan qurban peningkatan jumlahnya hamper dikatakan tidak ada.
Hal ini merupakan sebuah pertanda iman yang lemah sehingga semangat untuk berkurban atau menyembelih hewan qurban tidak begitu terlihat syi’arnya,hanya menyembelih setengah hari atau satu hari saja hewan qurbannya sudah habis,padahal waktu yang diberikan sampai dengan empat hari.
Penilaian Allah terhadap amal ibadah berkurban adalah bagaimana hamba-hambaNya yang telah Dia berikan kelapangan berupa rahmat dan nikmat yang demikian banyak sehingga,dengan penuh taqwa, keikhlasan dan kesabaran mereka melaksanakan
perintah dengan semangat untuk menyembelih hewan qurban dihari nahar dan hari tasyrik yaitu :tanggal,10,11,12 dan 13 Zul Hijjah.
Perlu juga diingat bahwa yang akan sampai kepada Allah bukanlah darah dan daging dari hewan qurban tersebut tapi ketaqwaan hamba-hambaNya yang melaksanakan perintah berqurban dengan semangat dan syiar yang semarak disetiap pemukiman mereka.Sebagaimana firman Allah yang tertera pada surah 22.Al-haj ayat 37.
Artinya: Daging-daging dan darahny itu sekali-kali tidak akan mencapai (keredhaan) Allah,tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya .Demikianlh Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayahNya
kepada kamau dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik
Allah tidak butuh kepada daging-daging dan darah dari hewan qurban yang kita sembelih tetapi Allah memandang bagaimana keikhlasan hambaNya untuk dengan rasa taat dan ikhlas menyembelih hewan qurban tersebut. Yang merupakan perwujudan dari ketrakwaan hambaNya. .
Dengan melaksanakan perintah berkurban berarti kita melakukan sebuah pendekatan kepada Allah melalui media ibadah qurban karena, berkurban itu artinya sama dengan mendekatkan diri kepada Allah.Semoga dengan demikian kita akan merasakan kedekatan diri dengan Allah dan Allah sudah dekat dengan kita malah lebih dekat kepada kita daripada urat leher kita.Dengan berkurban semangat kita untuk lebih meningkatkan ketaatan dan memberikan kepedulian kepada nasib saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan dn pertolongan akan selalu mendapat respon yang positif dengan memberikan ta’awun sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Bagi orang-orang beriman yang belum mempunyai kemampuan untuk berkurban maka nabi Muhammad SAW. pada masa hidup beliau telah meniatkan penyembelihan hewan qurban untuk ummatnya yang tidak punya kemampuan untuk menyembelih hewn qurban.Sebagaimana dalam satu riwayat Muhammad Rasulullah SAW mengucapkan “Bismillah Wallahu Akbar, ini (qurban) dariku dan dari umatku yangtidak (mampu) menyembelih.H.R.Abu Daud.

Keempat : Merayakan ‘idul adha dengan mengumandangkan takbir selama empat hari terhitung hari tanggal 10,11,12,dan 13 Zul Hijjah.
Dengan demikian kembali semangat kita untuk mengagungkan Allah kita perbaharui untuk lebih mengutamakan perintah dan larangan Allah dalam menata dn menajalankan kehidupan dalam keseharian kita sebagai orang-orang yang beriman.
Demikianlah semoga uraian ini bermanfaat untuk memperbaharui semangat kehidupan kita sebagai orang-orang yang beriman.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Marilah pada akhir khutbah ini memohonkan do’a kepada Allah SWT.untuk kebaikan kehidupan kita didunia dan kebahagiaan hidup kita diakhirat kelak.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: MEMPERBAHARUI SEMANGAT BERQURBAN
Ditulis oleh ZUARDI ZAIN
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://zuardizainsakinah.blogspot.com/2009/11/memperbaharui-semangat-berqurban.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 komentar:

informasi bisnis internet mengatakan...

Aslkm Ustadz. Betapa agung dan mulianya hari raya Idul Adha ini bahkan lebih agung lagi dibanding dengan Idul Fitri. Semoga kita selaku umat islam tetap dalam persaudaraan dan kebersamaan dalam rangka menetapi ibadah kepada-Nya.

Jazakallohu khoiro ustads dah singgah di blog saya www.irvanblog.com

Saya sangat suka artikel2 ustadz di blog ini. Semoga sering di update ya Ustadz?

Posting Komentar