Mesjid Baiturrahim Ulee Lheue

Posted by ZUARDI ZAIN Rabu, 09 September 2009 0 komentar


                     MASJID BAITURRAHIM ULEE LHEUE - BANDA ACEH


Masjid Biturrahim yang terletak dipinggir pantai Ulee Lheue merupakan saksi bisu dari peistiwa gempa dahsyat dan gelombang besar dari laut (Tsunami) yang terjadi pada 26 Desember 2004.Satu-satunya bangunan yang masih tetap berdiri kokoh dan tidak roboh dipinggir pantai ini,barangkali orang akan menyebutnya sebagai suatu keajaiban.Kenapa demikian karena bangunan-bangunan lainnya ludes disapu oleh gelombang tsunami yang mempunyai kecepatan dan kekuatan yang telah meluluh lantakan bangunan-bangunan,besar dan kecil,permanen atau tidak permanent,namun Masjid Baiturrahim tetap berdiri kokoh tidah roboh.Kegiatan masjid ini kembali aktif dengan kegiatan pertamanya melaksanakan shalat ‘Idul Adha 1425 H.kemudian terus berlajut dengan pelaksanaan shalat beerjama’ah lima waktu.Anggota masyarakat yang ada terutama yang berada dalam wilayah kecamatan Meuraxa yang selamat terhindar dari maut secara spontan mendukung untuk pengaktifan kembali kegiatan Masjid ini.

Masjid Baiturrahim dibangun untuk pertama sekali,seperti dijelaskan oleh Imam Besar nya Tgk.Rosman Daudy yaitu pada tahun 1342 H. sedangkan Imam yang pertama pada waktu itu bernama Tgk.H.Muhammad Thahir,dan kemudian selanjutnya atau Imam yang kedua bernama Tgk.H.Hanafiah (orang tua dari H.Jakfar Hanafiah.Ditilik dari umur Masjid Baiturrahim kiranya ada pihak-pihak tertentu memberikan perhatian untuk menyusun sejarah masjid kokoh dan saksi bisu dari peristiwa besar dalam abad ini.

Bantuan untuk merehab bangunan Masjid pada tahap pertama diperoleh dari NGO LA FAS asal Prancis,yang diberikan melalaui PT.Semen Andalas Indonesia (PT.SAI) Pengerjaan rehab pada tahap pertama ini dinilai kurang berkualitas terutama pemakaian bahan-bahan kayunya.Tetapi kata pengurus Masjid hal itu dapat dimaklumi karena betapa sulitnya untuk mendapatkan bahan bangunan pada waktu baru-baru sesudah musibah tsb. Walaupun tidak roboh atau runtuh digoncang gempa dahsyat dan diterjang gelombang laut tsunami namun,kemudian diawal-awal susudah musibah besar tersebut pemerintah dengan BRR nya mengumumkan bahwa dalam radius lebih kurang empat kilometer dari bibir pantai terutama daerah yang terkena gelombang besar tsunami,tidak dibenarkan untuk mendirikan bangunan.(walaupun larangan ini kemudian diabaikan oleh semua pihak)Menurut Tgk.Rosman Daudy Imam besar Masjid Baiturrahim bahwa ketua BRR Kuntoro pernah memperingatkan kepada Tgk.Bukhari selaku Badan Kemakmuran Masjid (BKM) supaya tidak merehab bangunan Masjid Baiturrahim tetapi,dengan dukungan jama’ah masyarakat maka mereka bertekad akan tetap merehab bangunan Masjid pada bagian-bagian yang rusak,dan dalam rentang waktu yang terbilang lama maka,sekarang Masjid Baiturrahim sudah lebih bagus lagi bangunannya daripada sebelum musibah gempa dan tsunami.

Satu ketika sesudah musibah besar gempa dan tsunami pernah datang berkunjung sebuah NGO dari Afrika Selatan Al-Imdad namanya menawarkan kepada pengurus masjid untuk membangun Masdjid Baiturrahim tetapi,dengan syarat bangun asli yang masih ada harus dibongkar alias diruntuh semuanya,namun BKM dengan dukungan jama’ah dan masyarakat tidak dapat menerima tawaran pemabangun tersebut yang mensyaratkan bangunan lamanya harus dibongkar.

Kemudian tawaran untuk membangun Masjid Baiturrahim ini datang lagi darai pihak lain yaitu;pada waktu Sultan Hasanul Bolkiyah dari Brunai Darussalam datang berkunjung,beliau menawarkan untuk diberikan kesempatan untuk membangun Masjid Baiturrahim dengan syarat bangunan yang asli semuanya harus dirubukan atau dibongkar.Lagi-lagi BKM dengan dukungan jama’ah dan masyarakat tidak mau menerima peersyaratan tersebut.Namun berbeda dengan Al-Imdad dari Afrika Selatan yang tidak muncul lagi sampai dengan sekarang,Sultan Brunai kemudian memberikan bantuan untuk membangun sebuah menara Masjid dengan dana Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah).Walaupun menurut pemborong yang melaksanakan pekerjaan pemabayarannya tersendat,pembangunanmenara telah lam selesai tapi dananya baru dibayarkan separoh dari harga kontrak kerja.

Permasalahan yang dihadapi sekarang ini dituturkan oleh imam besarnya yaitu tenaga pengelola masjid baik imam maupun muazin dan khadamnya yang semula sebelum musibabah bertempat tinggal dirumah mereka masing-masing yang berada tidak jauh arah belakang masjid berkisar seratus sampai seratus lima puluh meter,Namun sekarang mereka yang selamat termasuk imam besarnya bertempat tinggal dirumah yang dibangun untuk para korban musibah yang tidak lagi mempunyai tanah.Lokasi perumahan ini dengan Masjid Baiturrahim bejarak tujuh kilometer lebih.Untuk kebutuhan rumah imam dan muazin/khdam ini sudah ditempuh usaha mendapatkan bantuan dari Hamlah sebuah NGO dari Saudia Arabia.

Bantuan dari Badan Rerokonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh dan Nias pengurus mengaku hanya menerima bantuan sebanyak Rp.600.000.000,-(enam ratus juta rupiah).Sejatinya BRR harus membantu sepenuhnya untuk merhabilitasi bangunan Masjid Baiturrahim tapi kenyataannya memang sudah begitu,malah ocehan masyrakat mengatakan bahwa banyak mesjid yang tidak rusak terkena musibah gempa dan tsunami malah mendapatkan bantuan yang berlebih.

Bangunan-bangunan yang masih diperlukan yaitu tempat belajar bagi anak-anak membaca Al-Qur’an atau juga dikenal dengan gedung TPA/TPQ.Yang sebelum tsunami mereka memiliki lima local ruang belajar tapi sekarang belum lagi ada samasekali demikian disampaikan oleh Imam Besar Masjid Baiturrahim.Terakhir sekali yang menjadi beban agak berat sekarang ini adah untuk biaya operasional dan perawatan.pada awal-awal sesudah musibah alhamdulillah lumayan sedekah para pengunjung dan juga dari jama’ah serta masyarakat.Sekarang ini yang memberikan sedekah dan infaq untuk masjid umumnya dari jama’ah dan masyarakat sekeliling,tentu jumlahnya sangat terbatas,jadi perawatan dan biaya operasional masjid merupakan masalah yang masih belum teratasi secara penuh.(ZZ)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mesjid Baiturrahim Ulee Lheue
Ditulis oleh ZUARDI ZAIN
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://zuardizainsakinah.blogspot.com/2009/09/mesjid-baiturrahim-ulee-lheue.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar