MENGIGAT KEMATIAN

Posted by ZUARDI ZAIN Selasa, 18 Agustus 2009 0 komentar
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan.Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami”.Q.S.21.Al-Anbiya`:35.
Ini merupakan suatu ketegasan dari Allah kepada setiap yang bernyawa pasti suatu ketika akan mengalami mati sebagai akhir dari kehidupan didunia ini.Rela atau tidak rela senang atau tidak senang,suka atau tidak suka namun mati itu pastilah akan datang menjemput setiap yang bernyawa.Tidak ada hamba Allah yang dapat membantah bahwa kematian adalah suatu keharusan bagi setiap yang bernyawa.Dan ini sudah menjadi kenyataan yang tidak seorang pun memungkirinya,hanya saja tidak semua orang selalu teringat kepada mati tersebut,malah sedikit orang yang secara sadar selalu ingat bahwa suatu ketika yang waktu dan tempatnya tidak diketahui.dia akan mati atau mengalami kematian. Suatu hari diberitakan bahwa telah meninggal dunia seorang remaja puteri nan cantik jelita,sopan dengan akhlak mulia,aktif dalam berbagai organisasi remaja dan dakwah,telah banyak meraih prestasi baik disekolah ataupun dalam kegiatan-kegiatan lainnya sehingga,namanya tidak asing lagi dikalangan remaja bahkan dikalangan orang tua juga tidak kalah popular kemasyhuran namanya dikalangan kanak-kanak.Dia meninggal tanpa sakit ataupun disebabkan lainya bahkan dia meninggal dirumah orang tuanya setelah beberapa saat yang lalu ikut meramaikan sebuah peringatan hari besar islam yang menampilkannya sebagai seorang qari`ah jemputan untuk membaca beberapa ayat kalam ilahi diawal acara tersebut.Tidak berjarak hitungan menit juga diberitakan isteri pertama dari seorang pejabat ternama mendadak pingsan dan kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir,diduga karena terkena serangan jantung yang mengakibatkan kematiannya.Sementara itu keesokan harinya juga diberitakan telah meninggal seorang ibu hamil dalam kendaraan yang membawanya kerumah sakit nyawanya tidak tertolong lagi karena terlalu banyak mengeluarkan darah begitu pula bayinya juga tidak dapat diselamatkan. Ada pepatah mengatakan bahwa;mumbang (putik) akan jatuh,kelapapun (baik yang muda apalagi yang tua) akan jatuh dan bunga-bungapun berguguran.Artinya kematian itu tidak harus menunggu usia tua atau lanjut tetapi,yang mudapun sering lebih dahulu mati daripada yang tua tidak jarang pula kanak-kanak dan bayipun lebih dahulu mati daripada orang yang sudah tua,bahkan janin-janin dalam kandungan juga berguguran sebelum dapat hidup didunia fana.Demikian Allah menetapkan takdir dan memperlihatkan kekuasaanNya.Tidak ada yang dapat memprotes dan menyangkal kehendak Allah SWT. Hamba Allah yang diberi rahmat dan karunia berupa kecerdasan akal,kekayaan,kekuasaan,kecantikan,kekuatan dlsbnya juga tidak ada yang dapat bertahan atau mengelak apalagi lari dari kematian.Katakanlah seorang dokter yang sangat ahli dan berpengalaman juga tidak ada sejarah yang mencatatnya dapat menghindar dari kematian.Pejabat-pejabat penguasa-penguasa besar bahkan yang mendakwakan dirinya sebagai Tuhan seperti Fir’un dimasa nabi Musa A.S. tidak luput dari peristiwa mati dan kematian.Betapa hebat dan lengkap pengawalan dan perawatan kesehatannya bagi para penguasa dan pejabat apapun dia namun tetap dicabut nyawanya oleh malaikatul maut. Kematian kadang-kadang terlihat dan diketahui penyebabnya seperti,karena kecelakaan lalu lintas didarat disebabkan tabrakan antara satu kendaraan dengan kendaraan lainnya yang mengakibatkan pengendaranya mati atau yang ada penumpang juga mati,atau menabrak sesuatu atau pula jatuh kejurang dan ada pula yang terbalik sedang melaju dengan kecepatan tingi yang mengakibatkan kematian.Ada pula yang mati karena mengalami kecelakaan lalu lintas dilaut tenggelam kapal,demikian pula ada yang mati karena mengalami kecelakaan lalu lintas diudara meledak pesawat atau pesawatnya jatuh terbakar.Demikian pula tidak jarang yang mati karena kecelakaan kerja, karena diserang oleh penyakit yang berbahaya,ada juga yang mati karena perkelahian,peperangan dan juga ada yang karena bunuh diri sudah putus asa,kecewa dalam hidup.Banyak pula yang mengalami kematian karena bencana-bencana lainnya seperti,diterjang banjir air sungai atau air laut gelombang tsunami,tertimpa tanah longsor,tertimpa dan terjepit akibat gempa bumi,akibat kekeringan dan kelaparan dan lain sebagainya yang dikatakan atau diyakini oleh manusia sebagai penyebab kematian,Pada hal yang menghidupkan dan mematikan itu adalah Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT.bukan karena sebab-sebab lahir yang terlihat oleh manusia,hakikatnya jatah untuk hidup yang ditentukan olehNya sudah habis sehingga yang bernyawa itupun akhirnya mati. Berapa banyak kematian yang tidak terlihat sebabnya atau tidak diketahui sebab-sebabnya,seperti yang antara lain telah disebutkan diatas.Sejatinya bahwa untuk hidup bagi yang bernyawa itu diberi batas atau ajal oleh Allah Yang Maha Menentukan sehingga, bila batas atau ajalnya telah tiba maka berakhirlah hidupnya alias matilah dia.Tidak ada pengetahuan kita tentang batas atau ajal yang diberikan.Ini merupakan mutlak ditakdirkan oleh Allah atau itu adalah rahasia Allah SWT.Sebagaimana firmanNya : “Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu).Apabila ajalnya tiba,mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun”.Q.S.7.Al-A’raf:34. Demikian pula menjadi rahasia Allah dan kita tidak diberi pengetahuan kepada kita oleh Allah tentang tempat dimana kita akan mati.Sebagaimana firmanNya : Artinya:”Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati”.Q.S.31.Luqman:34. Kita sudah maklum dan mengetahui dan malah menyaksikan berbagai ragam tempat orang menemui ajal atau kematiannya.Dirumah diatas tempat tidur,didapur,dikamar mandi,dirumah sakit,dipasar.dijalan diatas kendaraan,disungai dan dilautan diudara,disekolah dikantor,dipabrik,dimasjid,dimushalla,dihotel,direstoran dikedai kopi,atau dimana saja yang sudah ditentukan oleh Allah apakah ditempat-tempat yang baik atau ditempat-tempat yang tidak baik. Bila seseorang ditanya apakah tidak takut dengan mati atau kematian,umumnya mereka yang tidak beriman atau lemah imannya akan menjawab “takut” walaupun mati itu suatu kepastian katanya.Tetapi bagi orang yang memiliki iman yang kuat dan benar-benar sadar serta mengingat mati atau kematian itu suatu ketika pasti datang dan akan dialami maka,mereka akan menjawab “tidak takut” hanya agak risau karena rasanya persiapan untuk mengahadapi kehidupan dibalik kematian belum lagi terasa cukup. Oleh karena demikian maka,seyogianyalah kita senantiasa mengingat mati atau kematian itu karena kita sudah pasti akan mati dan kita tidak mengetahui kapan dan dimana ajal dan kematian akan menjemput kita Nabi Muhammad Rasulullah SAW.memperingatkan umatnya dengan hadits beliau dari Abi Hurairah r.a. Artinya:”Perbanyaklah mengingat yang memutuskan kelazatan (kenikmatan dunia),yaitu mati,karena tiada seorangpun yang mengingatnya ketika menglami kesempitan (kesukaran) hidup melainkan ingatan itu melapangkan untuknya,dan tiada yang mengingatnya ketik mengalami kelapangan (kesenangan) melainkan ingatan itu menyempitkan (kesenangan) itu untuknya”.HR.Ibnu Hibban dan Baihaqy. Dalam kitab Albayan watta’rif fi Asbabul Wurud Al-hadits Asy-Syarif oleh Ibnu Hamzah Al-Husaini Al-Hanafi Ad-Damsyiqi dan terjemahannya oleh H.M.Suwarta Wijaya B.A. dan Drs.Zafrullah Salim disebutkan: “Menurut cerita bu Hurairah,Rasulullah SAW bertemu dengan sekelompok orag-orang yang mengadakanpertemua.(karena sukarianya) mereka sering tertawa terbahak-bahak.Lalu nabi SAW mengingatkan soal mati dengan menyebutykan hadits diatas.Menurut riwayat Baihaqi,Rasulullah SAW masuk kedalam mesjid,dan beliau perhatikan orang-orang terlalu banyak membuat keributan (kekacauan),yang menyebabkan Nabi bersabda : “Perbanyaklah mengingat yang memutuskan kelezatan (kenikmatan dunia),yaitu mati”. Selanjutnya menyebutkan “ keterangan : Al Ghazali mengatakan dengan mengingat mati itu otrang menyempitkan kerongkongan (mengurangi) kelazatan dunia dan melepaskan sebagian dari keenangan (hobby)nya,yangkarena ingatan terhadap mati itu menerima kebanaran dari Allah.Mati itu memutuskankelezatan (kesenangan).Hadits diatas menggunakan istilah hadzimul ladzdzat.Mereka (ahli tasauf-pent.) berkata : “Tiada ingat mati itu masuk kedalam sebuah rumah,melainkan Allahmeredhai penghuninya yang Dia tetapkan untuk mereka.Abu Yunus berkata : “Katahuilah,hai anak keturunan orang-orang yang akan lenyap dan mati,,,,,,ketahuilah demi Allah,tiadalah mati itu untuk mengekalkan.AbuHamzah Al-Khurasani berkata: “Barangsiapa banyak mengingat mati akan timbul dalam dirinya perasaan menyukai setiap yang akan kekal dan menumbuhkan perasaan tidak suka terhadap setiap yang akan musnah (dunia).Manusia tak akan lepas dari dua macam keadaan: sempit (susah) dan lapang (senang),nikmat dan ujian.Bila dalam sempit dan menghadapi ujian,lalu ingat mati ,tentulah dia rasakan ujian itu belum seberapa (dibandig kesulitan hidup sesudah mati).Bila sedang senang dan ingat mati,terkendalilah tipuan-tipuan (duniawi) terhadap dirinya,danperasaan membanggakan kesenangan itu.Pendeknya suasana senang dan susah yang selalu disertai dengan mengingat mati akan mendekatkan manusia kepada Allah SWT.” Jadi apabila kita mengingat mati sedang dalam mengalami kesulitan dan kesusahan dunia maka, berbagai macam kesusahan dan kesulitan yang dialami didunia ini tidak akan ada yang terasa berat akan dijalaninya dengan sabar sebab suatu waktu kesusahan dan kesulitan itu akan berakhir jua,sedangkan kesusahan yang akan dialami pada waktu sakratul maut jauh lebih berat dan menakutkan daripada berbagai macam kesulitan dalam kehidupan dunia yang berubah-ubah dan fana.Dia tidak akan menyesali nasib apalagi putus asa menerima dan menanggung kesusahan dan kesulitan yang ditemuinya tetapi dia akan tetap dapat menerima dengan sabar dan tawakkal.Karena dia disadarkan dengan mengingat mati atau kematian yang menakutkan.Sebagaimana keterangan Nabi Muhammaad SAW.yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir yang artinya “Aku bertemu dengan orang-orang yang mengusung jenazah.Maka Rasulullah SAW.segera berdiri guna menghormati jenazah itu.Kamipun turut berdiri .Lalu kami berkata : Wahai Rasulullah,sesungguhnya jenazah itu adalah jenazah seorang perempuan Yahudi. Maka Nabi bersabda bahwa maut itu menakutkan.Maka apabila engkau melihat (usungan) jenazah berdirilah !.” Demikian pula apabila kita mengingat mati sedang dalam mendapatkan kesenangan dunia yang sifatnya sementara atau fana tidak kekal maka,berbagai kesenangan dunia akan menjadi pendorong bagi orang lalai untuk bersegera melaksanakan dan menekuni kegiatan ibadah,mu’amalah dan syari’’ah seolah-olah dia segera akan mati sesudah itu dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah SWT.sehingga dia tidak dilalaikan oleh kesenangan-kesenangan dunia.Dia tidak akan bangga apalagi sombong dengan rahmat dan nikmat yang dikaruniakan kepadanya.Tetapi dia akan menjadikan nikmat dan rahmat sementara yang akan fana yang dikaruniakan kepadanya untuk mendekatkan dan mencari setinggi-tinggi keredhaan Allah SWT.Sehingga dia nantinya akan mendapatkan nikmat dan kesenangan yang abadi diakhirat kelak. Allah memberikan kesempatan kepada hambaNya untuk mendapatkan kehidupan dunia yang hasanah atau baik dan kehidupan akhirat yang hasanah atau baik,sebagaimana dfirmaNya : ومن يرد ثواب الدنيا نؤته منها ومن يرد ثواب الاخرة نؤته منها وسنجز الشّكرين Artinya:Siapa-siapa menghendaki pahala dunia niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu,dan siapa-siapa yang menghendaki pahala akhirat,Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu,dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.Q.S.3.Ali Imaran:145. Sebagai orang yang beriman kita telah diajarkan do’a untuk diberikan kehidupan yang bahagia didunia selama hayat dikandung badan sebelum mati atau kematian menjemput,dan bahagia diakhirat setelah dihidupkan kembali dari kematian yang pertama dan setelah yaumul hisab dilaksanakan nanti.Allah SWT.telah menjanjikan bahwa kehidupan dunia yang bahagia itu akan diberikan,demikian pula kehidupan akhirat ayang bahagia itupun akan diberikan terutama bagi orang-orang yang bersyukur. Apakah kita hanya cukup dengan mengingat mati atau kematian ? dan menggantungkan harapan dan do’a kepada Allah SWT sehingga kepada kita diberikan kehidupan yang bahagia didunia dan diakhirat,tentu tidak tetapi,kita perlu menyiapkan diri dan bekal yang cukup sehingga kedua-duanya diberikan kepada kita demikian pula untuk menghadapi mati dan kematian.Sebagai hamba Allah kita mempunyai kewajiban untuk mengabdi dan mengagungkanNya,dengan melaksanakan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT dan Nabi Muhammad Rasulullah SAW.serta mensyukuri rahmat dan nikmat yang dikaruniakanNya mempergunakannya untuk dan pada jalan-jalan yang diridhaiNya.Dengan demikian kita akan mendapatkan kebahagiaan tidak hanya didunia tapi juga diakhirat nanti,dan akhirat itu tetap lebih utama.Sebagaimana firman Allah SWT. Artinya:”Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”.Q.S.87.Al-A’la:17. Beroleh akhir hidup yang baik atau juga husnul khatimah merupakan dambaan bagi setiap orang yang beriman karena,Rasulullah mengatakan “siapa-siapa yang akhir perkataannya”Laa ilaha illallah maka dia masuk syurga”HR.Abu Dawud dan Hakim.Oleh karena itu pula maka,RasulullahSAW.menyuruh kita mentalqinkan orang yang akan meninggal,supaya membimbingnya dengan kalimat “Laa ilaha illallah”HR.Muslim. Sesudah kita mati jenazah kita akan dikuburkan dan sebelumnya dimandikan,dikafankan,dishalatkan kemudian diusung keperkuburan dengan diiringkan oleh sanak saudara handai taulan serta sahabat dan kawan-kawan,setelah sampai diperkuburan dimasukan kedalamnya,hingga selesai ditutup kuburan, kemudian para pengantar kembali ketempat mereka masing-masing.Tidak ada yang tinggal menyertai kita didalam kubur kecuali amal ibadah yang pernah dilakukan dan diperbuat selagi hayat didunia baik secara sembunyi maupun terang-terangan.Kekayaan,isteri atau suami,dan anak-anak,jabatan dll.yang semuanya pernah menjadi kebanggaan dan harapan bagi kebahagiaan serta mempengaruhi berbagai corak dan rona kehidupan.keduniaan,kita tinggalkan semuanya tidak ada yang menyertai atau mendampingi dalam kubur.Rasulullah pernah bersabda dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majjah yang bersumber dari Al-Bara bin ‘Azib.Kata Al-Bara:”kami pernah menyertai Rasulullah menguburkan jenazah.Beliau duduk dipinggir kuburan sambil menangis.Beliau bersabda:wahai kawan-kawanku,kalian akan seperti sekarang ini,maka bersiap-siaplah”. Apa yang akan kita alami setelah dikubur ?.banyak keterangan dari hadist-hadist sahih bahwa,ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab didalam kubur.Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab oleh pahala-pahala ibadah dan amal salih yang kita kerjakan atau lakukan.Jawaban pertanyaan-pertanyaan itu tidak dipelajari atau diajarakan sesudah kita mati. Dibalik kematian yang pertama kita akan dihidupkan kembali sesudah itu masih ada kehidupan lagi yaitu kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.Bagi orang-orang beriman ada yang langsung mendapatkan kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan yaitu langsung masuk syurga dan ada pula yang akan melalui azab dan penyiksaan terlebih dahulu sebelum diberikan kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan .Kita tidak dapat membayangkan bagaimana beratnya siksaan dan azab yang akan ditimpakan dan bagaimana cara dan bentuk penyiksaan tersebut,barangkali sebagiannya tersebut dalam ayat Al-qur`an dan Hadist Rasulullah SAW.Namun tentu sebagai orang beriman kita pasti mengharapkan diakhirat nanti tidak diazab atau disiksa tetapi mengharapkan keampunan Allah SWT.serta dimasukkan kedalam syurga tanpa mengalami azab dan penyiksaan terlebih dahulu..Sedangkan bagi orang-orang kafir yang mereka tidak mempercayai ada kehidupan sesudah kematian yang pertama maka,telah ditetapkan dan dijanjikan oleh Allah SWT.kehidupan diakhirat dalam penyiksaan dan azab neraka yang kekal abadi tanpa ada kesudahan atau akhir..
Oleh.zuardi zain
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: MENGIGAT KEMATIAN
Ditulis oleh ZUARDI ZAIN
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://zuardizainsakinah.blogspot.com/2009/08/mengigat-kematian.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar