Mengejar Rahmat Allah di Bulan Ramadhan

Posted by ZUARDI ZAIN Kamis, 20 Agustus 2009 0 komentar
Mengejar Rahmat Allah di Bulan Ramadhan “Barang Siapa yg bergembira menyambut datangnya Bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan Tubuhnya disentuh api Neraka”. Marhaban ya Ramadhan, Marhaban ya Ramadhan, Selamat datang Wahai Bulan Ramadhan…. Tak Lupa saya mengucapkan Mohon maaf kepada seluruh member BisnisDavit dan Member RahasiaWebsitePemula jika selama ini ada salah dan khilaf yg dilakukan. Semoga Bulan Ramadhan ini dapat kita lalui dengan hati yg bersih. Kalau pada tulisan sebelumnya saya menulis ada sekelompok orang yg berharap Masuk Surga dengan melakukan Teror, maka kali ini kita melihat Rahmat Allah sudah ada di depan mata yg bisa mengantarkan kita kepada Surga-NYA yg sebenarnya. Kalaulah Allah sudah mengharamkan tubuh kita disentuh api neraka karena kegembiraan menyambut bulan Ramadhan, hampir dipastikan tempat tubuh kita adalah di Surga. Karena kehidupan akhirat nanti cuma ada 2 tempat ; kalau gak di neraka, ya di surga. Dan sebaliknya. Tentu kegembiraan menyambut datangnya bulan Ramadhan dimulai dari persiapan-persiapan kita sebelum melaksanakan ibadah Ramadhan, hingga selesainya ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain selama bulan tsb. Dan tak kalah pentingnya adalah istiqomah menerapk"

Baca Selengkapnya ....

MENGIGAT KEMATIAN

Posted by ZUARDI ZAIN Selasa, 18 Agustus 2009 0 komentar
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan.Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami”.Q.S.21.Al-Anbiya`:35.
Ini merupakan suatu ketegasan dari Allah kepada setiap yang bernyawa pasti suatu ketika akan mengalami mati sebagai akhir dari kehidupan didunia ini.Rela atau tidak rela senang atau tidak senang,suka atau tidak suka namun mati itu pastilah akan datang menjemput setiap yang bernyawa.Tidak ada hamba Allah yang dapat membantah bahwa kematian adalah suatu keharusan bagi setiap yang bernyawa.Dan ini sudah menjadi kenyataan yang tidak seorang pun memungkirinya,hanya saja tidak semua orang selalu teringat kepada mati tersebut,malah sedikit orang yang secara sadar selalu ingat bahwa suatu ketika yang waktu dan tempatnya tidak diketahui.dia akan mati atau mengalami kematian. Suatu hari diberitakan bahwa telah meninggal dunia seorang remaja puteri nan cantik jelita,sopan dengan akhlak mulia,aktif dalam berbagai organisasi remaja dan dakwah,telah banyak meraih prestasi baik disekolah ataupun dalam kegiatan-kegiatan lainnya sehingga,namanya tidak asing lagi dikalangan remaja bahkan dikalangan orang tua juga tidak kalah popular kemasyhuran namanya dikalangan kanak-kanak.Dia meninggal tanpa sakit ataupun disebabkan lainya bahkan dia meninggal dirumah orang tuanya setelah beberapa saat yang lalu ikut meramaikan sebuah peringatan hari besar islam yang menampilkannya sebagai seorang qari`ah jemputan untuk membaca beberapa ayat kalam ilahi diawal acara tersebut.Tidak berjarak hitungan menit juga diberitakan isteri pertama dari seorang pejabat ternama mendadak pingsan dan kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir,diduga karena terkena serangan jantung yang mengakibatkan kematiannya.Sementara itu keesokan harinya juga diberitakan telah meninggal seorang ibu hamil dalam kendaraan yang membawanya kerumah sakit nyawanya tidak tertolong lagi karena terlalu banyak mengeluarkan darah begitu pula bayinya juga tidak dapat diselamatkan. Ada pepatah mengatakan bahwa;mumbang (putik) akan jatuh,kelapapun (baik yang muda apalagi yang tua) akan jatuh dan bunga-bungapun berguguran.Artinya kematian itu tidak harus menunggu usia tua atau lanjut tetapi,yang mudapun sering lebih dahulu mati daripada yang tua tidak jarang pula kanak-kanak dan bayipun lebih dahulu mati daripada orang yang sudah tua,bahkan janin-janin dalam kandungan juga berguguran sebelum dapat hidup didunia fana.Demikian Allah menetapkan takdir dan memperlihatkan kekuasaanNya.Tidak ada yang dapat memprotes dan menyangkal kehendak Allah SWT. Hamba Allah yang diberi rahmat dan karunia berupa kecerdasan akal,kekayaan,kekuasaan,kecantikan,kekuatan dlsbnya juga tidak ada yang dapat bertahan atau mengelak apalagi lari dari kematian.Katakanlah seorang dokter yang sangat ahli dan berpengalaman juga tidak ada sejarah yang mencatatnya dapat menghindar dari kematian.Pejabat-pejabat penguasa-penguasa besar bahkan yang mendakwakan dirinya sebagai Tuhan seperti Fir’un dimasa nabi Musa A.S. tidak luput dari peristiwa mati dan kematian.Betapa hebat dan lengkap pengawalan dan perawatan kesehatannya bagi para penguasa dan pejabat apapun dia namun tetap dicabut nyawanya oleh malaikatul maut. Kematian kadang-kadang terlihat dan diketahui penyebabnya seperti,karena kecelakaan lalu lintas didarat disebabkan tabrakan antara satu kendaraan dengan kendaraan lainnya yang mengakibatkan pengendaranya mati atau yang ada penumpang juga mati,atau menabrak sesuatu atau pula jatuh kejurang dan ada pula yang terbalik sedang melaju dengan kecepatan tingi yang mengakibatkan kematian.Ada pula yang mati karena mengalami kecelakaan lalu lintas dilaut tenggelam kapal,demikian pula ada yang mati karena mengalami kecelakaan lalu lintas diudara meledak pesawat atau pesawatnya jatuh terbakar.Demikian pula tidak jarang yang mati karena kecelakaan kerja, karena diserang oleh penyakit yang berbahaya,ada juga yang mati karena perkelahian,peperangan dan juga ada yang karena bunuh diri sudah putus asa,kecewa dalam hidup.Banyak pula yang mengalami kematian karena bencana-bencana lainnya seperti,diterjang banjir air sungai atau air laut gelombang tsunami,tertimpa tanah longsor,tertimpa dan terjepit akibat gempa bumi,akibat kekeringan dan kelaparan dan lain sebagainya yang dikatakan atau diyakini oleh manusia sebagai penyebab kematian,Pada hal yang menghidupkan dan mematikan itu adalah Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT.bukan karena sebab-sebab lahir yang terlihat oleh manusia,hakikatnya jatah untuk hidup yang ditentukan olehNya sudah habis sehingga yang bernyawa itupun akhirnya mati. Berapa banyak kematian yang tidak terlihat sebabnya atau tidak diketahui sebab-sebabnya,seperti yang antara lain telah disebutkan diatas.Sejatinya bahwa untuk hidup bagi yang bernyawa itu diberi batas atau ajal oleh Allah Yang Maha Menentukan sehingga, bila batas atau ajalnya telah tiba maka berakhirlah hidupnya alias matilah dia.Tidak ada pengetahuan kita tentang batas atau ajal yang diberikan.Ini merupakan mutlak ditakdirkan oleh Allah atau itu adalah rahasia Allah SWT.Sebagaimana firmanNya : “Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu).Apabila ajalnya tiba,mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun”.Q.S.7.Al-A’raf:34. Demikian pula menjadi rahasia Allah dan kita tidak diberi pengetahuan kepada kita oleh Allah tentang tempat dimana kita akan mati.Sebagaimana firmanNya : Artinya:”Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati”.Q.S.31.Luqman:34. Kita sudah maklum dan mengetahui dan malah menyaksikan berbagai ragam tempat orang menemui ajal atau kematiannya.Dirumah diatas tempat tidur,didapur,dikamar mandi,dirumah sakit,dipasar.dijalan diatas kendaraan,disungai dan dilautan diudara,disekolah dikantor,dipabrik,dimasjid,dimushalla,dihotel,direstoran dikedai kopi,atau dimana saja yang sudah ditentukan oleh Allah apakah ditempat-tempat yang baik atau ditempat-tempat yang tidak baik. Bila seseorang ditanya apakah tidak takut dengan mati atau kematian,umumnya mereka yang tidak beriman atau lemah imannya akan menjawab “takut” walaupun mati itu suatu kepastian katanya.Tetapi bagi orang yang memiliki iman yang kuat dan benar-benar sadar serta mengingat mati atau kematian itu suatu ketika pasti datang dan akan dialami maka,mereka akan menjawab “tidak takut” hanya agak risau karena rasanya persiapan untuk mengahadapi kehidupan dibalik kematian belum lagi terasa cukup. Oleh karena demikian maka,seyogianyalah kita senantiasa mengingat mati atau kematian itu karena kita sudah pasti akan mati dan kita tidak mengetahui kapan dan dimana ajal dan kematian akan menjemput kita Nabi Muhammad Rasulullah SAW.memperingatkan umatnya dengan hadits beliau dari Abi Hurairah r.a. Artinya:”Perbanyaklah mengingat yang memutuskan kelazatan (kenikmatan dunia),yaitu mati,karena tiada seorangpun yang mengingatnya ketika menglami kesempitan (kesukaran) hidup melainkan ingatan itu melapangkan untuknya,dan tiada yang mengingatnya ketik mengalami kelapangan (kesenangan) melainkan ingatan itu menyempitkan (kesenangan) itu untuknya”.HR.Ibnu Hibban dan Baihaqy. Dalam kitab Albayan watta’rif fi Asbabul Wurud Al-hadits Asy-Syarif oleh Ibnu Hamzah Al-Husaini Al-Hanafi Ad-Damsyiqi dan terjemahannya oleh H.M.Suwarta Wijaya B.A. dan Drs.Zafrullah Salim disebutkan: “Menurut cerita bu Hurairah,Rasulullah SAW bertemu dengan sekelompok orag-orang yang mengadakanpertemua.(karena sukarianya) mereka sering tertawa terbahak-bahak.Lalu nabi SAW mengingatkan soal mati dengan menyebutykan hadits diatas.Menurut riwayat Baihaqi,Rasulullah SAW masuk kedalam mesjid,dan beliau perhatikan orang-orang terlalu banyak membuat keributan (kekacauan),yang menyebabkan Nabi bersabda : “Perbanyaklah mengingat yang memutuskan kelezatan (kenikmatan dunia),yaitu mati”. Selanjutnya menyebutkan “ keterangan : Al Ghazali mengatakan dengan mengingat mati itu otrang menyempitkan kerongkongan (mengurangi) kelazatan dunia dan melepaskan sebagian dari keenangan (hobby)nya,yangkarena ingatan terhadap mati itu menerima kebanaran dari Allah.Mati itu memutuskankelezatan (kesenangan).Hadits diatas menggunakan istilah hadzimul ladzdzat.Mereka (ahli tasauf-pent.) berkata : “Tiada ingat mati itu masuk kedalam sebuah rumah,melainkan Allahmeredhai penghuninya yang Dia tetapkan untuk mereka.Abu Yunus berkata : “Katahuilah,hai anak keturunan orang-orang yang akan lenyap dan mati,,,,,,ketahuilah demi Allah,tiadalah mati itu untuk mengekalkan.AbuHamzah Al-Khurasani berkata: “Barangsiapa banyak mengingat mati akan timbul dalam dirinya perasaan menyukai setiap yang akan kekal dan menumbuhkan perasaan tidak suka terhadap setiap yang akan musnah (dunia).Manusia tak akan lepas dari dua macam keadaan: sempit (susah) dan lapang (senang),nikmat dan ujian.Bila dalam sempit dan menghadapi ujian,lalu ingat mati ,tentulah dia rasakan ujian itu belum seberapa (dibandig kesulitan hidup sesudah mati).Bila sedang senang dan ingat mati,terkendalilah tipuan-tipuan (duniawi) terhadap dirinya,danperasaan membanggakan kesenangan itu.Pendeknya suasana senang dan susah yang selalu disertai dengan mengingat mati akan mendekatkan manusia kepada Allah SWT.” Jadi apabila kita mengingat mati sedang dalam mengalami kesulitan dan kesusahan dunia maka, berbagai macam kesusahan dan kesulitan yang dialami didunia ini tidak akan ada yang terasa berat akan dijalaninya dengan sabar sebab suatu waktu kesusahan dan kesulitan itu akan berakhir jua,sedangkan kesusahan yang akan dialami pada waktu sakratul maut jauh lebih berat dan menakutkan daripada berbagai macam kesulitan dalam kehidupan dunia yang berubah-ubah dan fana.Dia tidak akan menyesali nasib apalagi putus asa menerima dan menanggung kesusahan dan kesulitan yang ditemuinya tetapi dia akan tetap dapat menerima dengan sabar dan tawakkal.Karena dia disadarkan dengan mengingat mati atau kematian yang menakutkan.Sebagaimana keterangan Nabi Muhammaad SAW.yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir yang artinya “Aku bertemu dengan orang-orang yang mengusung jenazah.Maka Rasulullah SAW.segera berdiri guna menghormati jenazah itu.Kamipun turut berdiri .Lalu kami berkata : Wahai Rasulullah,sesungguhnya jenazah itu adalah jenazah seorang perempuan Yahudi. Maka Nabi bersabda bahwa maut itu menakutkan.Maka apabila engkau melihat (usungan) jenazah berdirilah !.” Demikian pula apabila kita mengingat mati sedang dalam mendapatkan kesenangan dunia yang sifatnya sementara atau fana tidak kekal maka,berbagai kesenangan dunia akan menjadi pendorong bagi orang lalai untuk bersegera melaksanakan dan menekuni kegiatan ibadah,mu’amalah dan syari’’ah seolah-olah dia segera akan mati sesudah itu dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah SWT.sehingga dia tidak dilalaikan oleh kesenangan-kesenangan dunia.Dia tidak akan bangga apalagi sombong dengan rahmat dan nikmat yang dikaruniakan kepadanya.Tetapi dia akan menjadikan nikmat dan rahmat sementara yang akan fana yang dikaruniakan kepadanya untuk mendekatkan dan mencari setinggi-tinggi keredhaan Allah SWT.Sehingga dia nantinya akan mendapatkan nikmat dan kesenangan yang abadi diakhirat kelak. Allah memberikan kesempatan kepada hambaNya untuk mendapatkan kehidupan dunia yang hasanah atau baik dan kehidupan akhirat yang hasanah atau baik,sebagaimana dfirmaNya : ومن يرد ثواب الدنيا نؤته منها ومن يرد ثواب الاخرة نؤته منها وسنجز الشّكرين Artinya:Siapa-siapa menghendaki pahala dunia niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu,dan siapa-siapa yang menghendaki pahala akhirat,Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu,dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.Q.S.3.Ali Imaran:145. Sebagai orang yang beriman kita telah diajarkan do’a untuk diberikan kehidupan yang bahagia didunia selama hayat dikandung badan sebelum mati atau kematian menjemput,dan bahagia diakhirat setelah dihidupkan kembali dari kematian yang pertama dan setelah yaumul hisab dilaksanakan nanti.Allah SWT.telah menjanjikan bahwa kehidupan dunia yang bahagia itu akan diberikan,demikian pula kehidupan akhirat ayang bahagia itupun akan diberikan terutama bagi orang-orang yang bersyukur. Apakah kita hanya cukup dengan mengingat mati atau kematian ? dan menggantungkan harapan dan do’a kepada Allah SWT sehingga kepada kita diberikan kehidupan yang bahagia didunia dan diakhirat,tentu tidak tetapi,kita perlu menyiapkan diri dan bekal yang cukup sehingga kedua-duanya diberikan kepada kita demikian pula untuk menghadapi mati dan kematian.Sebagai hamba Allah kita mempunyai kewajiban untuk mengabdi dan mengagungkanNya,dengan melaksanakan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT dan Nabi Muhammad Rasulullah SAW.serta mensyukuri rahmat dan nikmat yang dikaruniakanNya mempergunakannya untuk dan pada jalan-jalan yang diridhaiNya.Dengan demikian kita akan mendapatkan kebahagiaan tidak hanya didunia tapi juga diakhirat nanti,dan akhirat itu tetap lebih utama.Sebagaimana firman Allah SWT. Artinya:”Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”.Q.S.87.Al-A’la:17. Beroleh akhir hidup yang baik atau juga husnul khatimah merupakan dambaan bagi setiap orang yang beriman karena,Rasulullah mengatakan “siapa-siapa yang akhir perkataannya”Laa ilaha illallah maka dia masuk syurga”HR.Abu Dawud dan Hakim.Oleh karena itu pula maka,RasulullahSAW.menyuruh kita mentalqinkan orang yang akan meninggal,supaya membimbingnya dengan kalimat “Laa ilaha illallah”HR.Muslim. Sesudah kita mati jenazah kita akan dikuburkan dan sebelumnya dimandikan,dikafankan,dishalatkan kemudian diusung keperkuburan dengan diiringkan oleh sanak saudara handai taulan serta sahabat dan kawan-kawan,setelah sampai diperkuburan dimasukan kedalamnya,hingga selesai ditutup kuburan, kemudian para pengantar kembali ketempat mereka masing-masing.Tidak ada yang tinggal menyertai kita didalam kubur kecuali amal ibadah yang pernah dilakukan dan diperbuat selagi hayat didunia baik secara sembunyi maupun terang-terangan.Kekayaan,isteri atau suami,dan anak-anak,jabatan dll.yang semuanya pernah menjadi kebanggaan dan harapan bagi kebahagiaan serta mempengaruhi berbagai corak dan rona kehidupan.keduniaan,kita tinggalkan semuanya tidak ada yang menyertai atau mendampingi dalam kubur.Rasulullah pernah bersabda dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majjah yang bersumber dari Al-Bara bin ‘Azib.Kata Al-Bara:”kami pernah menyertai Rasulullah menguburkan jenazah.Beliau duduk dipinggir kuburan sambil menangis.Beliau bersabda:wahai kawan-kawanku,kalian akan seperti sekarang ini,maka bersiap-siaplah”. Apa yang akan kita alami setelah dikubur ?.banyak keterangan dari hadist-hadist sahih bahwa,ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab didalam kubur.Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab oleh pahala-pahala ibadah dan amal salih yang kita kerjakan atau lakukan.Jawaban pertanyaan-pertanyaan itu tidak dipelajari atau diajarakan sesudah kita mati. Dibalik kematian yang pertama kita akan dihidupkan kembali sesudah itu masih ada kehidupan lagi yaitu kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.Bagi orang-orang beriman ada yang langsung mendapatkan kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan yaitu langsung masuk syurga dan ada pula yang akan melalui azab dan penyiksaan terlebih dahulu sebelum diberikan kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan .Kita tidak dapat membayangkan bagaimana beratnya siksaan dan azab yang akan ditimpakan dan bagaimana cara dan bentuk penyiksaan tersebut,barangkali sebagiannya tersebut dalam ayat Al-qur`an dan Hadist Rasulullah SAW.Namun tentu sebagai orang beriman kita pasti mengharapkan diakhirat nanti tidak diazab atau disiksa tetapi mengharapkan keampunan Allah SWT.serta dimasukkan kedalam syurga tanpa mengalami azab dan penyiksaan terlebih dahulu..Sedangkan bagi orang-orang kafir yang mereka tidak mempercayai ada kehidupan sesudah kematian yang pertama maka,telah ditetapkan dan dijanjikan oleh Allah SWT.kehidupan diakhirat dalam penyiksaan dan azab neraka yang kekal abadi tanpa ada kesudahan atau akhir..
Oleh.zuardi zain

Baca Selengkapnya ....

BIRRUL WALIDAIN

Posted by ZUARDI ZAIN Minggu, 16 Agustus 2009 0 komentar
"DanTuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya,dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku ! Sayangilah keduany sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu kecil”Q.S.17.Al-Isra’:23-24 Sari isi ayat tersebut: 1. Jangan menyembah selain Allah. 2. Supaya berbuat baik kepada ibu bapak. 3. Jangan mengucapkan semisal kata “AH” kepada ibu bapak. 4. Jangan membentak ibu bapak. 5. Berikan kasih sayang kepada ibu bapak 6. Mohonkan do’a kepada Allah agar memberikan kasih sayang kepada keduanya. Pada suatu hari tahun sembilan belas delapan puluhan seorang teman dengan kegiatan sehari-harinya sebagai seorang wiraswasta atau pengusaha muda yang berhasil, menyampaikan kepada kami (curhat) mengenai keluhan yang dialaminya dalam hidup kesehariannya.Dia mengatakan bahwa tidak merasa tenang alias gelisah, selalu saja ada gejolak dihati yang menjadikan hatinya tidak tenang, sementara tidak jelas penyebabnya.Padahal dari segi materi sudah lebih dari cukup demikian pula fasilitas yang dimiliki juga cukup memadai begitu pula dari segi keturunan dia diberikan amanah oleh Allah berupa anak baik laki-laki maupun perempuan.Sementara itu perusahaanya sedang berkembang dengan pesat Ditilik dari bidang agama dia teratur membayarkan zakat dan senang membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan seperti orang terlantar maupun orang miskin,dia suka memberikan infaq dn sedekah yang dianjurkan agama.Untuk ibadah shalat malah dia orang yang mencintai shalat dengan berjama’ah,sehingga apabila kita datang kekantor perusahaannya pada waktu-waktu menjelang masuk waktu shalat seperti shalat zuhur maka tidak ada karyawannya yang sedang bekerja tetapi semua sedang bersiap-siap untuk menuanaikan shalat,demikian pula menjelang masuk waktu ashar akan terlihat suasana yang sama. Kehidupannya dalam rumah tangga komunikasi dengan isteri dan anak-anaknya berlangsung dengan lancar dan baik.Pergaulannya ditengah-tengah masyarakat dimana dia berdomisili atau bertempat tinggal hubungan dengan tetangganya juga baik sehingga tidak ada orang keliling rumahnya yang tidak kenal dengannya bila ada tamu yang belum mengetahui persis rumahnya begitu ditanyakan kepada tetangganya pastilah akan diberitahukan atau ditunjukkan,ini tentu karena hubungannya dengan tetangga memang ada komunikasi yang terjalin dengan sesama tetangga.Demikian pula partisipanya dalam berbagai kegiatan dilingkungannya cukup tinggi sehingga berbagai keperluan kegiatan yamg memerlukan bantuannya akan selalu mendapat perhatian dan bantuannya. Namun kenapa dia dalam kesehariannya tidak merasakan sebuah ketenangan yang sepantasnya dia punyai atau dia rasakan.Ternyata setelah ditelusuri bagaimana hubungannya dengan orang tuanya atau ibu bapakanya,disinilah sebuah kewajibannya yang terabaikan.Bapaknya memang sudah sejak lama meninggal dunia yaitu semasa dia masih dalam usia remaja.Ibunya masih hidup dan tinggal sendirian didesa kelahirannya. Pada waktu ditanyakan apakah ibunya pernah diajak tinggal bersama isteri dan anak-anaknya ? dia menjawab pernah tetapi,ibu saya tidak betah atau tidak kerasan tinggal bersama isteri dan anak-anak saya,ibu hanya sempat tinggal bersama kami selama lebih kurang tiga bulan,kemudian dia bersikeras untuk kembali kekampung atau desa tempat kelahirannya.Berbagai cara telah kami tempuh supaya ibu tetap tinggal bersama kami namun tidak berhasil dan ibu tetap dengan pendiriannya untuk kembali tinggal dikampung atau didesa tempat kelahirannya,walaupun dia tinggal sendirian yang waktu malam ditemani oleh murid-murid yang mengaji dengan beliau. Kemudian teman tersebut mengatakan bahwa dia bersama isteri dan anak-anaknya hanya mengunjungi ibu setahun sekali pada waktu hari raya Idul Fitri,dan setiap bulan kebutuhan ibu selalu kami cukupi dengan mengirimkan uang yang kami anggap atau kami perkirakan dibutuhkan ibu,malah kami anggap kami telah memberikan jauh melebihi dari kebutuhan yang sesungguhnya dan ibu tidak pernah mengeluhkan apapun kepada kami baik kepada saya maupun kepada isteri ataupun kepada anak-anak kami. Ditanyakan kepada teman tersebut apakah pada waktu mengunjungi ibu kekampung setahun sekali itu dismbut dengan gembira oleh ibu ? jawabnya ibu sangat gembira sekali dapat berkumpul bersama saya,isteri dan anak-anak kami.Malah beliau terlihat sedih bila waktunya kami harus kembali kekota. Berdasarkan penuturan teman tersebut yang cukup panjang lebar maka,disarankan kepadanya supaya dalam waktu dekat dia beserta isteri dan anak-anaknya berangkat pulang kekampung untuk:Pertama memohon ma’af segenap kesalahannya,kesalahan isteri dan anak-anaknya kepada ibunya sampai ada jawaban bahwa ibu mema’afkan semua kesalahan mereka.Kedua setelah mendapatkan ma’af dari ibu maka ajaklah ibu bersama-sama pergi ziarah kekuburan bapak. Alahamdulillah saran ini diterima oleh teman tersebut dan dalam waktu relatif segera dia bersama isteri dan anak-anaknya melaksanakan saran tersebut sehingga,dalam pertemuan anak dan cucu serta menantu yang sebelumnya tersimpan perasaan yang tidak terungkapkan dengan penuh haru biru masing-masing deraian air matapun tak terbendung yang berlansuing beberapa saat dengan saling rangkul dan peluk cium yang dibasahi hujan air mata mereka larut dengan diabarengi ungkapan penyesalan dan kata yang terputus terbata-bata,akhirnya mereka melanjutkan ajakan kepada sang ibu untuk pergi ziarah kekuburan almarhum bapaknya.Mendengar ajakan anak kepada ibu untuk berziarah ini kembali air mata sang ibu bercucuran tak terbendung derasnya diiringi suara yang sayup-sayup sebagai ungkapan keharuan sang ibu yang selama ini,dalam bilangan hampir lima belasan tahun sang ibu rupanya hanya menziarahi kuburan almarhum suaminya seorang diri tanpa ada siapa-siapa yang mendampinginya.Putera puterinya ada empat orang tapi,semuanya tinggal berjauhan berlainan kota dengannya bahkan ada yang berjarak melewati beberapa provinsi dn berlainan pulau pula.Sepanjangperjalanan dari rumah menuju perkuburan dimana jasad suami tercinta ayah dari anak-anaknya serta kakek dari cucunya dimakamkan. Sesampai dipintu gerbang komplek perkuburan dengan terlebih dahulu membaca do’a ketika seorang muslim disuruh membacanya saat mendatangi perkuburan.Kembali lagi air mata mereka berjatuhan menyadari masa lalu yang begitu panjang terutama sianak dan menantu serta cucu-cucu yang jumlahnya tiga orang,tidak pernah melakukan kunjungan ziarah sejak mereka membina rumah tangga.Teman inipun begitu sampai dikuburan bapaknya langsung menyampaikan permohonan ma’af yang diikuti oleh isteri dan anak-anaknya.Lama juga waktu yang mereka gunakan sehingga walaupun mereka pergi agak pagi hari namun mereka baru meninggalkan komplek perkuburan setelah sinar matahari terasa pedih menyengat kulit kataklanlah sekitar pukul sepuluh lewat.Sebenarnya mereka tidak begitu merasakan sengatan terik matahari itu karena,mereka larut dalam perasaan keterharuan yang luar biasa sehingga mereka merasakan bagaikan berada ditaman syurga dengan perasan tenang plong dan bahagia yang diselimuti keharu biruan yang tidak pernah mereka rasakan sebelum ini. Sejak itu teman ini alhamdulillah diberikan ketenangan jiwa dan ditambah lagi dengan keharmonisan rumah tangga mereka yang sehari-hari lebih dirasakan kehangatan hubungan didalamnya.Dan sejak itu pula teman ini bersama isteri dan anak-anaknya selalu mendo’akan kedua orang tua mereka,bahkan ibu juga merasakan senang dan tenang tinggal serumah bersama anak menantu dan cucunyanya yang selalu ceria memberikan kasih sayang kepadanya. Sebelumnya mereka mengira bahwa dengan memberikan dana atau uang yang demikian banyak kepada ibu,sudah mereka anggap sebagai sikap yang sudah memadai untuk memberikan bakti atau berbuat baik kepada orang tuanya.Ternyata itu semua adalah hampa tanpa makna bagi ibu dan tidak memberikan ketenangan baginya terutama bagi teman ini begitu juga bagi isteri dan anak-anak mereka. Nyatalah bagi kita bahwa bukanlah materi yang menjadikan seorang hamba mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan tapi dibalik itu ada rahasia hidup yang perlu diungkapkan dalam sikap keseharian khususnya dalam hubungan dengan ibu dan bapak.Pada waktu sianak masih kecil maka ibu dan bapak yang memberikan kasih sayang ,sebaliknya pada waktu ibu dan bapak berada diusia lanjut maka sianak berkewajiban memberikan kasih sayang kepada ibu dan bapaknya.Inilah rahasia hidup yang wajib diungkapkan dengan sikap oleh seorang anak kepada orang tuanya baik kepada ibu mauipun kepada bapaknya. Semasa kedua orang tua masih ada nyawa dikandung badan mereka sepantasnyalah seorang anak berbuat baik kepada mereka.Apalagi bila mereka bersedia tinggal bersama dengan sianak merupakan sebuah kesempatan besar untuk membaktikan diri kepada mereka karena,pada ayat 23 surah Bani Israil Allah setelah memerintahkan jangan menyembah selain Dia kemudian menyuruh untuk berbuat ihsan kepada kedua orang tua atau ibu dan bapak.Apalagi setelah mereka sampai berusia lanjut.Namun hal ini tidak semua anak dapat dan mampu untuk melaksanakannya karena sangat tergantung kepada keimanan dan kesabaran seorang anak,apalagi sianak telah berumah tangga dan sudah pula mempunyai anak yang juga merupakan tanggung jawabnya. Barangkali semua anak manusia ingin membaktikan dirinya kepada orang tuanya apalagi anak-anak muslim.Namun ada saja halangan untuk melaksanakan keinginan tersebut,sering terlihat atau terbukti dalam kenyataan,isteri atau sebaliknya suami yang tidak setuju atau menjadi penghalang untuk melaksanakan keinginan tersebut.Salah satu cara supaya isteri atau suami tidak menjadi penghalang untuk melaksanakan keinginan tersebut adalah diperlukan semacam kontrak yang harus disepakati sebelum menikah bahwa kedua suami dan isteri bersedia dengan ikhlas hati dalam rangka pengabdian kepada Allah maka,mereka sepakat untuk berbuat ihsan kepada kedua orang tua mereka kedua belah pihak sampai dengan merawat mereka dan memberikan kasih sayang tinggal serumah dalam kehidupan mereka. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi anak-anak yang belum membina rumah tangga supaya kelak mereka tidak saling menyalahkan atau menjadi penghalang bagi salah satu pihak untuk berbakti kepada orang tuanya.Kontrak semacam ini suaatu hal yang terpuji bagi seorang anak yang saleh.Kontrak kerja saja biasa dilakukan dan begitu pula malah kontrak politik sudah merupakan suatu keharusan dikalang masyarakat,oleh karena itu maka sepantasanya pulalah bahwa salah satu bentuk kontrak dalam kehidupan ini adalah kontrak rumah tangga.Bagi seorang muslim pada masa yang akan datang hal ini malah sebuah keharusan supaya tidak terjadi perselisihan kelak setelah dihadapkan kepada permasalahan untuk birrul walidain.Bagi seorang muslim tidak sama dengan orang non muslim yang tidak mempunyai ajaran untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak sehingga,mereka membudayakan panti-panti jompo untuk tempat menitipkan orang tua mereka pada usia lanjut. Panti jompo bukanlah budaya Islam.Dan Islam tidak membudayakan pemeliharaan ibu dan bapak dengan menitipkan mereka dipanti jompo tapi,islam mengajarkan supaaya kita berbuat ihsan kepda ibu bapak dan diusahakan dapat tinggal bersama dalam pengasuhan dan mendapatkan kasih sayang dari anak dan dan cucu mereka.Disinilah kesempatan sianak dapat lebih banyak memberikan perhatian kepada ibu dan bapaknya.Sehingga manakala sianak berhasil mendapatkan redha ibu dan bapaknya dengan memberikan kasih sayang kepada mereka maka Allah pun akan meredhai kehidupan sianak karena,Rasulullah Muhammad SAW.mengingatkan dengan hadis beliau yang artinya “redha Allah terletak diatas redha kedua ibu dan bapak”. Disamping itu kita berbuat baik kepada ibu dan bapak merupakan salah satu amal perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah SWT.sebagaimana hadis beliau dari Abdullah bin Mas’ud r.a.yang artinya;” Aku bertanya kepada nabi SAW.amal apakah yang paling dicintai Allah Ta’ala ? Beliau menjawab “shalat [pada waktunya” Kemudian aku bertanya lagi,apa lagi ? Beliau menjawab “berbuat baik kepda kedua orng tua”Aku berkata;;kemudian apa lagi ? Beliau menjawab “Jihad di jalan Allah”. Demikianlah semoga kita sebagai orang yang beriman dapat berbuat baik kepada ibu bapak yang masih hidup dengan memberikan kasih sayang kepada mereka dan mendo’akan mereka.Dan bagi orang tuanya yang sudah meninggal selalulah mohon do’a kepada Allah semoga diberikan keampunan kepada keduanya dan diberikan kasih sayang sebagaimana mereka telah memberikan kasih sayang kapada kita semasa kita masih kecil.”Siapa yang berbuat baik kepada ibu bapaknya niscaya anaknya akan berbuat baik pula kepadanya. oLEH:ZUARDI ZAIN

Baca Selengkapnya ....